Senin, 17 Juni 2013

Korut Usul Dialog dengan AS

Senin, 17 Juni 2013. SEOUL -- Korea Utara telah mengusulkan pembicaraan tingkat tinggi dengan Amerika Serikat bertujuan untuk membicarakan program senjata nuklir dan mengurangi ketegangan pada semenanjung, kata media pemerintah, Ahad (16/6). "Kami mengusulkan pembicaraan tingkat tinggi antara Korea Utara dan AS untuk mengamankan perdamaian dan stabilitas di kawasan serta meredakan ketegangan di semenanjung Korea," kata KomisiPertahanan Nasional Korea Utara yang berpengaruh dalam satu pernyataan yang disiarkan Korean Central News Agency (KCNA). Korea Utara bersedia untuk melakukan "diskusi serius mengenai berbagai isu, termasuk tujuan AS untuk mencapai dunia yang bebas dari senjata nuklir", katanya, dan mendesak AS untuk mengatur waktu serta tempat bagi pembicaraan itu. "AS tidak harus menyebutkan setiap pra-kondisi bagi pembicaraan jika benar-benar tertarik dalam memastikan perdamaian dan stabilitas di kawasan, termasuk daratan AS," katanya. Negara komunis bersenjata nuklir itu mengatakan berkomitmen untuk denuklirisasi di semenanjung tetapi membela persenjataan atom mereka sebagai "langkah-langkah untuk melindungi diri sendiri" terhadap apa yang disebutnya ancaman militer dan nuklir dari AS. "Status kami adalah negara bersenjata nuklir akan dipertahankan ... sampai ancaman nuklir dari luar benar-benar akan berakhir," katanya, dan mendesak AS untuk menghentikan ancaman yang dirasakan dan memo semua sanksi terhadap Korea Utara. "Situasi sekarang tergantung pada bagaimana bertanggung jawab pada pilihan-pilihan yang AS akan buat," katanya. Ketegangan telah memuncak di semenanjung karena uji ketiga nuklir Korea Utara pada Februari yang memicu sanksi baru PBB dan kemudian memicu ancaman marah dari Pyongyang termasuk serangan nuklir terhadap Seoul dan Washington. Satu pertemuan tingkat tinggi yang jarang terjadi antara dua Korea - dijadwalkan untuk dilangsungkan pada 12 dan 13 Juni untuk membahas pelonggaran ketegangan - namun kemudian dibatalkan pada Selasa karena pertikaian mengenai protokol. (republika)